Selasa, 24 September 2013

MAKALAH IBM





MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DAN INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR

PENGELOLAAN KELAS



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, dan dengan lingkungan. Sebagai seorang yang akan menjadi guru, perlu bagi kita untuk mengetahui dan menguasai tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, sebab ia akan menghadapi siswa dengan berbagai tingkah laku.
Keberhasilan mengajar seseoarang tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan belajar-mangajar, tapi juga bagaimana seorang guru mampu mencegah timbulnya tingkah laku-tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar-maengajar serta kondisi fisik tempat belajar-mangajar dan kemampuan guru dalam mengelola kelas.
B.     Rumusan Masalah
Dalam kesempatan ini kami mencoba menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas yang perlu di kuasai oleh calon guru dan tenaga pengajar lainnya. Masalah kami batasi pada :
1.      Apa itu pengelolaan kelas dan masalah-masalah apa saja yang terdapat didalamnya?
2.      Dalam mengelola kelas pendekatan-pendekatan apa saja yang dapat dipakai?
3.      Apa saja teknik yang dapat digunakan untuk mengelola kelas?

C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini kami maksudkan untuk mengetahui :
1.      Pengertian pengelolaan kelas?
2.      Pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas?
3.      Teknik-teknik pengelolaan kelas?


D.    Manfaat Penulisan
Semoga dengan penulisan makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, tentang pengelolaan kelas, yang merupakan hal penting bagi seorang pengajar, baik guru, dosen, dan pengajar lainnya.



BAB II
ISI
A.    Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan berasal dari kata ‘management’(bahasa Inggris), yang di Indonesia menjadi ‘manajement’ berarti penyelenggaraan. Sehingga pengelolaan dapat diartikan, sebagai kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan-kegiatan orang lain. Kelas mempuyai arti sebagai rumah guru dan murid dengan kondisi fisik yang nyaman dan terdapat fasilitas-fasilitas yang menunjang setiap kegiatan pembelajaran.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan.
Defenisi pengelolaan kelas menurut beberapa para ahli, antara lain:
1.      J.M. Cooper (1977)
Pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Pengertian ini memandang pengelolaan kelas sebagai proses untuk mengontrol tingkah laku siswa.
2.      Oemar Hamalik (1987 : 311)
Pengelolaan kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru.
3.      Sudarwan Danim
Pengelolaan atau manajement kelas adalah seni atau praksis (praktik dan strategi) kerja yaitu guru bekerja secara individu dengan cara memulai orang laian(semisal bekerja sejawat atau siswa sendiri).
4.      Rasdi Ekosiswoyo
Manajement kelas adalah tahap-tahap dan prosedur untuk menciptakan dan mempertahankan lingkungan belajar dan pembelajaran yang kondusif.
5.      J.J. Hasibuan
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau melakukan kegiatan remedial.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pembelajaran.
B.     Jenis-Jenis Masalah Pengelolaan Kelas
Masalah pengelolaan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua , yaitu :
1.      Masalah yang bersumber dari siswa, yakni masalah individu, merupakan masalah yang sumbernya penyebabnya berasal dari individu, dan masalah kelompok, merupakan masalah yang sumbernya penyebabnya  berasal dari kelompok.
2.      Masalah yang bersumber dari kondisi tempat belajar-mengajar, seperti masalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang, tempat sekolah yang dekat dengan jalan raya, sehingga terdangar bising suara kendaraan yang lewat, dan lainnya.

C.     Pendekatan-Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas, antara lain :
a.         Pendekatan modifikasi perilaku
Pendekatan modifikasi perilaku bertolak dari psikologi behavior dengan anggapa dasar bahwa tingkah laku manusia, yang baik maupun yang buruk merupakan hasil belajar.
Teknik-teknik yang dapat diterapkan pada pendekatan ini, seperti :
1.      Penguatan negatif (negative reinforcement)
a)      Pengertia penguatan negatif
Penguatan negatif diartikan sebagai pengurangan atau penghilangan suatu stimulus yang tidak menyengkan  untuk mendorong berulang kembali suatu tiangkah laku yang timbul sebagai akibat dari pengulangan atau penghapusan tersebut.
b)      Kelemahan penguatan negatif
Beberapa kelemahan dari teknik penguatan negatif, adalah :
1)      Stimulus tidak menyenangkan yang diciptakan guru menyebabkan hubungan siswa dengan guru terganggu.
2)      Karena stimulus tidak menyenangkan dirasakan sebagai hukuman,berakibatnya siswa melakukan tindakan-tindakan agresif maupun tindakan-tindakan menarik diri.
3)      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan penguatan negatif, seperti :
o   Hindarikan pemberian stimulus yang menyakitkan.
o   Berikan sasaran dengan jelas.
o   Pemberian penguatan dengan segera.
o   Menyajikan stimulus yang bervariasi.
o   Keantusiasan.
o   Dikombinasikan dengan teknik lain.

2.      Penghapusan
a.        Pengertian penghapusan
            Penghapusan dapat diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku siswa dengan cara menghentikan pemberian respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang semula dikuatkan dengan respons tersebut.
b.       Kelemahan penghapusan
Beberapa kelemahan yang ditimbulkan dari teknik penghapusan, adalah :
1). Pada awal penerapannya, frekuensi dan intensitas tingkah laku yang akan dihapus cenderung meningkat.
2). Rasa kecewa karena tidak memperoleh penguatan yang diharapkan dapat menyebabkan siswa melakukan tindakan-tindakan agresif dan menarik diri.
3). Kesulitan menggunakan teknik penghapusan sebab sulit ditemukan penguatan yang membentuk tingkah laku siswa yang menyimpang.

c.   Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan penghapusan, yaitu :
1) Dalam penggunaan teknik ini sebaiknya perlu dikombinasikan dengan teknik lain.
2) Dibutuhkan waktu yang relatif lama dalam menghilangkan tingkah laku siswa yang menyimpang bila menggunakan teknik penghapusan.
3) Bila suatu penguatan telah ditetapkan untuk tidak diberikan kepada siswa, maka sedapat-dapatnya penguatan tersebut benar-benar tidak diberikan.

3.      Hukuman
a)      Pengertian hukuman
Hukuman adalah menyajikan stimulus tidak menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera tingkah laku siswa yang tdak diharapkan. Hukuman hanya diperlukan dalam keadaan terpaksa, atau dikatakan sebagai pintu darurat yang suatu saat mungkin diperlukan.
b)      Bentuk-bentuk hukuman
Bentuk-bentuk hukumna lebih kurang dapat dikelompokkan empat, yaitu :
1)      Hukuman fisik, seperti : mecubit, menampar, memukul dengan rotan, dan sebgainya.
2)      Hukuman dengan kata-kata atau kalimat, seperti : omelan, ancaman, kritikan, sindiran, cemoohan, dan sebagainya.
3)      Hukuman denga stimulus fisik, seperti : menuding, melototi, mencemberuti,  sebagainya.
4)      Hukuman dalam bentuk kegiatan tidak menyenangkan, seperti : disuruh berdiri di depan kelas, dikeluarkan dari kelas, didudukkan di depan disamping guru, dan sebagainya.
c)      Keunggulan dan kelemahan hukuman
Ø  Keunggulan
Keunggulan teknik ini adalah pemakaiannya dengan tepat akan dapat menghentikan dengan segera tingkah laku siswa yang mengganggu jalannya kegiatan belajar-mengajar.
Ø  Kelemahan
Kelemahan teknik ini, antara lain :
o   Hubungan antara siswa dan guru terganggu.
o   Siswa menarik diri dari kegiatan belajar-mengajar.
o   Siswa melakukan tindakan- tindakan agresif.
o   Siswa mengalami gangguan psikologis.
d)     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik hukuman, yaitu :
·         Sedapat mungkin aturan tentang hukuman disepakati antara guru dan siswa.
·         Hukuman hendaknya diberikan segera setelah pelanggaran terjadi.
·         Hukuman dikombinasikan dengan teknik lain.
·         Setelah menghukum siswa, guru hendaknya bersikap wajar seperti sebelum menghukum siswa.

b.      Pendekatan iklim sosial emosional
Pendekatan iklim sosial emosional bertolak dari psikologi klinis dan konseling, dengan anggapan dasar bahwa kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien mempersyaratkan hubungan sosial emosional yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
Sikap-sikap yang perlu diterapkan padapendekatan ini, antara lain :
1)      Sikap untuk siswa yang tidak mengalami gangguan psikologis
Sikap terhadap siswa yang tidak mengalami gangguan atau sikap umum, adalah :
v  Sikap terbuka.
v  Sikap menerima dan menghargai siswa sebagai manusia.
v  Sikap empati.
v  Sikap memberikan situasi pelanggaran dan bukan pelaku pelanggaran.
v  Sikap demonstrasi.

2)      Sikap untu siswa yang mengalami gangguan atau sikap khusus, adalah :
Sikap terhadap siswa yang tidak mengalami gangguan atau sikap umum, adalah :
v  Guru perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa dapat menampilkan sikap positifnya, hal ini untuk siswa dengan tingkah laku menarik perhatian.
v  Untuk tingkah laku menguasai, perlu diberikan tugas-tugas yang bersifat memimpin atau yang memerlukan keberanian.
v  Untuk tingkah laki membalas dendam, guru sebaiknya tidak menghiraukan dan tetap dengan ekspresi yang wajar.
v  Untuk tingkah laku merasa mampu, sebaiknya guru tidak menyalahkan siswas secara langsung bila siswa melakukan kesalahan.

c.       Pendekatan proses kelompok
Pendekatan proses kelompok bertolak dari psikologi sosial dan dinamika kelompok, dengan anggapan dasar bahwa kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efesien berlangsung dalam konteks kelompok, yaitu kelompok kelas. Pada pendekatan ini, peran guru adalah untuk menciptakan kelompok kelas yang mempengaruhi ikatan ang kuat serta dapat bekerja keras secara efektif dan efisien.
Unsur-unsur yang penting untuk mengikat kerumunan siswa menjadi satu kelompok yang mempunyai ikatan yang kuat adalah  :
a.       Tujuan kelompok
b.      Aturan
c.       Pemimpin
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menciptakan dan memelihara suasana kerja kelompok, yaitu:
1.      Mendorong dan memerataka partisipasi
2.      Mengusahakan kompromi
3.      Mengurangi ketegangan
4.      Memperjelas komonikasi
5.      Mengatasi pertentangan antarpribadi atau kelompok
6.      Menunjukka kahadiran
7.      Menerapkan sanksi

D.    Teknik Pengelolaan Kelas
Teknik-teknik pengelolaan kelas dapat digolongkan pada :
a.       Teknik preventif
Yang termasuk pada teknik preventif adalah :
*      Sikap terbuka
*      Sikap menerima dan menghargai siswa sebagai manusia.
*      Sikap empati
*      Sikap demonstrasi
*      Mengarahkan siswa pada tujuan kelompok
*      Menghasilkan aturan kelompok yang disepakati bersama
*      Mengusahakan kompromi
*      Memperjelas komunikasi
*      Menunjukkan kehadiran
b.      Teknik kuratif
Yang termasuk pada teknik kuratif, adalah :
*      Penguatan negatif
*      Penghapusan
*      Hukuman
*      Membicarakan situasi pelanggaran dan bukan pelaku pelnggaran
*      Bersikap masa bodoh terhadap pelanggaran siswa
*      Memberikan respons positif terhadap tingkah laku positif siswa
*      Memberikan tugas yang bersifat memimpin
*      Memberikan tugas yang memerlukan keberanian
*      Memberikan tugas yang menuntut kekuasaan fisik
*      Tidak menyalahkan siswa secara langsung
*      Mendorong partisipasi
*      Memerataan partisipasi
*      Mengurangi ketegangan
*      Mengatasi pertentangan antarpribadi atau antarkelompok.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan.
Pendekatan-pendekatan pada pengelolaan kelas, antara lain :
a.       Pendekatan modifikasi perilaku
b.      Pendekatan iklim sosial emosional
c.       Pendekatan proses kelompok
Teknik-teknik pada pengelolaan kelas, yaitu :
a.       Teknik preventif
b.      Teknik kuratif

B.     Saran
Semoga setelah mengahui tentang pengertian pengelolaan kelas, pendekatan-pendekatan untuk mengolahnya, teknik-teknik penunjungnya, pembaca dapat menerapkannya dengan mengelola kelas dengan baik dan sesuai.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar