Selasa, 24 September 2013

AnalisisNovel Jendala-Jendela


Analisis Novel Jendala-Jendela

oleh : Zulmaimi Eka Putri



Identitas Karya Sastra
-          Judul Karya                 : Jendala-Jendela
-          Pengarang                   : Fira Basuki
-          Penerbit                       : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
-          Tahun Terbit                : 2012 (cetakan ke-11)
-          Kota Terbit                  : Jakarta
-          Jumlah BAB               : II BAB
-          Jumlah Halaman          : 152+viii halaman
Sinopsis
Cerita ini mengisahkan tentang seorang wanita asal Indonesia yang pintar, sehingga dijuluki si murid A dan B, ia June Larasati Subagio. June setelah tamat SMA ia melanjutkan pendidikannya di Pittsburg State University dan Wichita State University. Alasannya pindah dari Pittburg ke Wichita adalah untuk menghindari kekasihnya kala itu, Aji Saka, mahasiswa yang juga berasal dari Indonesia. Perlakuan Aji yang sering kasar padanya, membuat June mengambil ke putusan meninggalkan Aji.
Perpindahannya ke Wichita di bantu temannya, Lisa. Setelah urusannya selesai ia pun pindah ke Wichita dan memberi tau Aji sehari sebelum kepindahannya. Aji yang sangat menyayanginya itu merasa sedih, bahkan ia seperti orang gila karena sedih yang ia rasakan. Untuk membantu memulihkan keadaan Aji, Mr. Stone meminta batuan June. Akhirnya dengan rasa yang sayang yang ia miliki, June menemui Aji untuk membantu memulihkan keadaan Aji. Alhasil hal tersebut berhasil memulihkan keadaan Aji.
Melewati hari-harinya di Wichita dengan penuh kegembiraan, sebab setelah putus dari Aji, ia  menjalin kasih dengan Jigme, mahasiswa asal Tibet, yang di kenalkan Lisa padanya ketika pesta kampus Lisa. Jigme banyak membantu June, terutama ketika June memiliki hutang hingga 20 ribu dolar Amerika. Sebab June yang semakin pikirannya kacau semakin ia belanja.
Jigme yang telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada June, menikah dengan June pada 5 September 1997. Pesta yang diselenggarakan di kediaman June dilakukan secara adat Jawa, sesuai ketentuan dan cara Islam. Setelah menikah mereka tinggal di Singapure, karna memang Jigme bekerja di negeri tersebut, sebagai produser sebuah rumah produksi. Mereka menempati rumah susun yang bisa dikatakan kecil. Sebab hanya itu yang dapat mereka tempati yang sesuai dengan penghasilan Jigme, karna June belum bekerja.
Ketika mencari daging untuk dimasak, June yang belum terlalu mengenal kota Singapure bertemu dengan ibu Fatimah. Yang akhirnya menjadi tempat berbagi June. Dan banyak member June nasehat.
Kehidupan yang dilalui June dan Jigme berjalan baik. Hingga suatu ketika June dinyatakan hamil. Namun June yang masih muda merasa belum siap untuk memiliki anak. Jigme yang sebenarnya menyukai dan menyayangi anak-anak, dengan sikap kedewasaannya, memaklumi hal yang dirasakan June. Akan tetapi disaat June sudah mulai memerima keadaannya, ia malah mengalami hal lain. Ia keguguran. Ia sedih dan merasa bersalah terhadap Jigme. Sehingga membuat hubungan mereka merenggang dan mereka jarang berkomunikasi
June yang telah mendapatkan pekerjaan di Internasional Voice yaitu radio SW, Short Wave atau gelombang pendek yang memacarkan acaranya keseluruh belahan dunia, mulai banyak menyibukkan dirinya pada pekerjaannya. Di radio, ia memdapatkan teman baru, Miss Ann Ray, bosnya, Saskia, Purna, Ariel, dan Yudo ketua seksinya. Karna June yang belum memiliki pengalaman waktu itu, ketika pelatihan banyak mendapat pelajran dari rekan-rekannya yang memang sudah berpengalaman, dan ia mulai akrab dengan Saskia.
Dengan kesibukan yang dimiliki masing-masing, June dan Jigme sering tak berkomunikasi. Jigme yang selalu pulang malam ketika June sudah tertidur, jarang memceritakan kegiatan yang dilakukannya. June yang merasa kesepian mulai melakukan hubungan gelap dengan sahabat suaminya, Dean.  Bermula dengan kejadian di Malaka, mereka mulai sering memcuri-curi waktu untuk bersama. Hingga akhirnya June jatuh cinta pada Dean. Namun Dean yang mengaku hatinya sudah beku, meninggalkan June begitu saja dan membuat kehidupan June mulai memburuk. Pekerjaannya di kantor sering di tegur Miss Ray.
Ketika June mulai menyadari kesalahan yang dilakukannya hanya merugikan dirinya sendiri, June akhirnya meminta maaf pada suaminya, Jigme. Dan hubungan mereka mulai membaik.
Suatu ketika June merasakan gatal pada Vaginanya, dokter menyatakan ia terkena jamur. Namun ia yakin bukan itu penyebabnya. Itu terjadi pasti karena hubungan gelapnya dengan Dean. Hal tersebut mendorong keinginan June untuk menemui Dean untuk memberi tahu sekaligus menanyakan dengan siapa saja Dean pernah melakukan hal terlarang tersebut selain dengannya.
Setelah menemui Dean dan hubungannya dengan Jigme membaik, June sekarang sering bermimpi buruk. Ia menganggap itu semua karna kesalahan yang ia perbuat. Mimpi yang ia alami ia ceritakan pada ibunya. Dan ibunya mengenaggap serius dan memperingatkan June. Dan tepat, mimpi buruk yang ia alami menjadi kenyataan. Ketika bangun pagi, June merasa ada benjolan sebesar telur puyuh di leher kanannya. Entah dari mana asalnya, yang jelas leher dan kepala June mendadak sakit.
Penyakit yang ia rasakan, membuat mamanya memintanya pulang. Ia menuruti hal tersebut. Selama dua minggu ia di rumah ibunya dan berobat pada dukun. Dukun yang mengobati secara alternatif melalui doa dan pengobatan tradisional. Perlahan keadaan June mulai membaik. Dan setelah benar-benar baik, baru June kembali ke Singapure.
Untuk melupakan semua kenangan buruk yang dialaminya, June dan Jigme memutuskan pindah dari apartemen HBD milik pemerintah yang mereka tempati sekarang ke apartemen pribadi yang berada pada kawasan Thomson. Dan memulai hubungan yang lebih baik lagi.
Analisis terhadap Karya Sastra
Unsur-Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel
A.    Unsur Instrinsik Novel
Sebuah karya dibangun dari berbagai unsur yang mendukungnya. Adapun unsur-unsur instrinsik novel yaitu :
1.      Alur
Cerita  ini beralur maju.
§  Pengenalan
Kutipan :
“Selamat pagi Singapura!” teriakku sambil merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kepala keluar jendela. Fuih, segar juga udara pagi ini. (hal 1)
§  Peristiwa
Kutipan :
Ø  Bertemu Jigme di kafe
Ah, siapa sangka Jigme terkaget-kaget melihatku di kafetaria kampus Wichita State University. (hal 7)
Ø  Bertemu ibu Fatimah
Ku beranikan diri mendekati seorang ibu yang berkerudung. (hal 20) Aku tersenyum, tidak menyangka pertanyaanku berbuntut panjang. (hal 21)
Ø  June mendapat pekerjaan.
Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray berkata, “Selamat menjadi keluarga Internasional Voice”. (hal 51)
Ø  June hamil.
“Selamat, anda hamil”.
Hamil? Aku dan Jigme bengong. (hal 81)

Ø  June keguguran.
Kami kehilangan calon buah hati, di kandunganku yang usia sekitar lima minggu. (hal 81)
Ø  Pergi ke Malaka.
Aku, Dean, dan Bary pergi ke Malaka dengan mobil Dean. (hal 102)
Ø  Melakukan affair.
Sejak kejadian di Malaka, aku dan Dean sering mencuri-curi waktu untuk bercumbu. (hal 104)
§  Konflik
Tahap konflik digambarkan pengarang ketika terjadi hubunga gelap antara June dan Dean yang tidak diketahui Jigme.
Kutipan :
Sementara itu, Jigme mulai curiga, mengapa aku menolak bermesraan dengannya. (hal 104)
§  Peleraian
Tahap peleraian digambarkan pengarang melalui pangakuan yang dilakukan June, tentang hubungan gelapnya bersama Dean.
“Aku melakukan affair…”
Jigme terdiam. Ia tidak bodoh, aku yakin ia tau apa yang terjadi. (hal 123)
Penyelesaian
Pada akhirnya, setelah June mengakui perbuatkanya, hubungannya dengan Jigme membaik.
Kutipan :
Setiap hari hubunganku dengan Jigme membaik, kami berusaha selalu berkomunikasi. (hal 125)




2.      Latar/Setting
Latar/setting yang digunakan pengarang dalam cerita, antara lain :
a.       Latar tempat
*      Singapura
Kutipan :
“Selamat pagi Singapura! Teriakku sembil merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kelapa keluar jendela. (hal 1)
Inilah jemuran ala Singapura, maklum tidak ada pekarangan. (hal 2)
Belum lagi jika mereka tahu aku tinggal di apartemen HBD atau Housing Development Board, alias rumah susun yang di bangun pemerintah Singapura. (hal 9)
*      Pittsburg
Kutipan :
Aku sendiri waktu itu tinggal di Pittsburg sebuah kota di Kansas yang tidak tercantum dalam peta saking kecilnya. (hal 4)
*      Jakarta
Kutipan :
Aku bosan tinggal di kota metropolitan seperti Jakarta. (hal 4)
Aku masih di rumah mama dan papa di Jakarta. (hal 139)
*      Rumah susun
Kutipan :
Ah, siapa sangka dirumah susun Singapure liftnya malah bau pesing. (hal 10).
*      Di daerah pertokoan
Kutipan : Seperti sekarang, aku berada di daerah pertokoan yang terletak hanya tiga pemberhentian bus dari tempat kami. (hal 20)
*      New York
Kutipan :
Setiap liburan kami mengunjungi kedua adiknya yang menempati rumah di New York. (hal 28)
*      Wichita
Kutipan :
Sementara itu, enam bulan di Wichita hidupku menjadi normal. (hal 35)
*      Internasional Vioce
Kutipan :
Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray berkata, “Selamat menjadi keluarga Internasional Voice”. (hal 51)
*      Di rumah sakit/ KK Hospital
Kutipan :
Inilah aku sekarang, di rumah sakit. (hal 82)
Aku tidak suka tempat ini. Pertama, kenapa juga mereka member nama tempat ini kandang kerbau atau KK Hospital. (hal 82)
*      Di dekat jendela
Kutipan : Dari jendela aku lihat, di bawah sudah sepi. (hal 99)
*      Di kantor
Kutipan :
Di kantor, aku berusaha menjalankan tugas seperti biasanya. (hal 111)
*      Di bioskop
Kutipan :
“Saya bisa bertemu dengan manajer anda, Mister Dean Sahi,”tanyaku pada seorang pegawai di bioskop. (hal 128)

b.      Latar waktu
*      Pagi hari
Kutipan : “Selamat pagi Singapura!” teriakku sambil merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kepala keluar jendela. Fuih, segar juga udara pagi ini. (hal 1)
*      Malam hari
Kutipan : Di suatu malam, aku menelponnya. (hal 35)
Setiap malam aku tak bisa tidur. (hal 84)
*      Masa krisis moneter
Kutipan : Di masa krisis moneter yang melanda, sebenarnya banyak pula pekerja yang kena PHK. (hal 46)
*      Sewaktu SMA
Kutipan : Teman-teman di SMA dulu memanggilnya Ditya. (hal 65)
*      1998
Kutipan : Singapura, Mei 1998. (hal 87)
Jakarta, November 1998. (hal138)
*      Masa krismon
Kutipan : Jigme bilang, ia harus bekerja keras jika ingin survive di masa krismon ini. (hal 99)
*      Kebun
Kutipan : Seperti sekarang, mama kembali jalan ke kebun belakang untuk melihat kebun sayur mini miliknya. (hal 141)

c.       Latar suasana
*      Romantis
Kutipan : “Sayang, I love you soo much”, kata Jigme setiap pagi.
*      Gembira
Kutipan : Betapa bahagia hatiku ketika Miss Ann Ray berkata, “Selamat menjadi keluarga Internasional Voice”. (hal 51)
*      Ketakutan
Kutipan : Aku gemetar. (hal 104)
*      Sakit hati
Kutipan : Kali ini, seorang pria yang bukan pacarku dan bukan apa-apaku, menendagku keluar. Sakit hati, sudah pasti. (hal 110)

3.      Tokoh dan Penokohan
a.       June Larasati Subagio, merupakan seorang mahasiswi asal
Jakarta, tokoh protagonis, yang menjadi tokoh utama sekaligus tokoh pencerita, memiliki watak boros, pemaaf, peduli, dan ramah.
Kutipan :
·         Mama benar, selalu benar. Mama bilang aku boros, tidak memikirkan masa depan. (hal 26)
·         Aji meratap, mengikutiku pulang, dan berdiri di depan pintu apartemenku seharian penuh. Hatiku luluh dan memaafkannya. (hal 34)
·         Walau aku coba menghapuskan, ia tahu aku peduli padanya. (hal 39)
·         Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi kamu tampak berbeda dari luar. Namun satu yang jelas, kamu tampak ramah. (hal 62)
b.      Jigme Tshering, merupakan seorang mahasiswa asal Tibet, suami June, tokoh protagonis yang memiliki watak penyayang, tidak peduli penampilan, rela berkorban, pekerja keras, pengertian,  perhatian, berhati mulia, tidak suka menyalahkan orang lain, dan percaya karma.
Kutipan :
·         “Sayang, I love you soo much” (hal 1)
·         Jigme tidak peduli penampilan. (hal 13)
·         Belum lagi di rela mengikuti agamaku. (hal 17)
·         Terkadang aku merasa Jigme terlalu bekerja keras tanpa bayaran yang berarti. (hal 42)
·         June, sayang, kamu sakit? (hal 41)
·         Ternyata aku salah, Jigme seorang pria yang berhati mulia. (hal 124)
·         Dari pada meyalahkanku, ia selalu meyalahkan dirinay terlebih dahulu. (hal 124)
·         Sebagai orang Tibet, ia percaya karma, sebab dan akibat. (hal 124)
c.       Dean Sahi, merupakan seorang manejer bioskop Bugis Junction, sahabat Jigme, tokoh protagonis, memiliki watak, gaya, rapi, dan rupawan.
Kutipan :
·         Dean, sahabat Jigme yang ku kenal sejak kami di Amerika, sekarang tampil lebih gaya. (hal 13)
·         Seperti yang kusebutkan sebelumnya, Dean selalu tampak rapi dan purawan. (hal 104)
d.      Aji Saka, merupakan kekasih June ketika bersekolah di Pittburg, tokoh antagonis, yang memiliki watak berkepribadian ganda, pencemburu, kasar, dan perhatian.
Kutipan :
·    Sayang, Aji diluar tidak sama dengan Aji yang di dalam. (hal 29)
·    Aji ternyata mudah sekali berkata-kata kasar, dan bahkan melayangkan tangannya. (hal 29)
·    Pernah suatu kali ketika kami bertikai, Aji mendorong tubuhku kuat-kuat. (hal 33)
·    Aji juga mudah cemburu. (hal 29)
·    Aku tidak pernah cerita soal dia kepada Aji yang pencemburu. (hal 68)
·    Dengan uang orang tuannya, memberiku hadiah mahal, termasuk jam tangan Gucci yang aku idam-idamkan. (hal 28)
e.       Joe, merupakan tokoh protagonis, sahabat Aji Saka, yang memiliki watak peduli dan perhatian.
Kutipan :
·         Joe datang, aku sudah tidak bisa berkata apa-apa. Joe kaget bukan kepalang , ia memelukku dan berusaha mengosok-gosokkan tangannya kesekujur tubuhku. (hal 33)
·         Aku ingat Joe mengutuk Aji berkali-kali. Walaupun mereka berteman, Joe tidak pernah suka melihat kelakuan Aji kepadaku. (hal 33)
f.       Didit, merupakan kekasih June ketika SMA, memiliki watak pendiam.
Kutipan :
Didit memang pediam, ai memang pintar, dan kutu buku, tapi ia tidak kaku. (hal 66)
g.      Mr. Stone, merupakan penasehat Aji Saka, tokoh yang memiliki watak peduli.
Kutipan :
Saya ingin membantu dulu June, saya penasehatnya. Bukankah kamu juga peduli? Tolonglah June. (hal 36)
h.      Saskia, merupakan rekan kerja June di radio, tokoh yang berwatak sombong.
Kutipan :
Belum sih…tapi aku memiliki banyak teman dari Eropa. Para musisi yang kuwawancarai juga banyak yang berasal dari Eropah dan aku sering menelpon mereka…(hal 54)
i.        Ariel Sahri, merupakan teman rekan kerja June di radio, memiliki watak perhatian.
Kutipan :
“June, kamu kenapa lemas begitu?” tanya Ariel melongok ke arahku. (hal 58)

4.      Sudut Pandang
Sudut pandang novel jendela-jendela ini adalah orang pertama pelaku utama. Karena dalam cerita pengarang lebih banyak menggunakan kata aku untuk menyebutkan tokoh utama, June.
5.      Gaya Bahasa
Majas-majas yang terdapat pada novel jendela-jendela antara lain :
a.       Simile
·         Bangun pagi melihat Jigme yang selalu tersenyum menaburkan kata-kata cinta, seperti member bensin pada motor tubuhku. (hal 1-2)
·         Kemudian, sinar matanya yang sipit seperti menembus mataku. (hal 8)
b.      Retoris
·         Mungkin nama Jigme Tshering yang kedengarannya aneh? (hal 3)
c.       Hiperbola
·         Aku masih terdiam, berusaha meletakan wajahnya di puzzle memoriku. (hal 7)
·         Mataku bergerak mengikuti arah jatuhnya. (hal 9)
Unsur-Unsur Ekstrinsik
1.      Tema
Tema novel jendela-jendela ini, kejujuran. Bersikap jujur, terbuka terhadap suami, dan mengakui kesalahan-kesalahan yang pernah di lakukan.
2.      Nilai-Nilai
a.       Nilai keagamaan
Selalulah beribadahlah kapada Allah SWT, baik dalam keadaan senang maupun susah.

b.      Nilai adat
Junjung tinggilah adat yang telah di miliki. Dan ikuti atura yang berlaku pada suatu penduduk. Jangan terlalu mengikuti perkembangan dunia yang akan merugikan dirimu.
c.       Nilai kesopanan
Hargailah orang yang lebih tua darimu, terutama orang tua. Patuhi perintahnya dan ingat orang tua yang baik selalu memberikanmu arahan dan peringatan.
3.      Amanat
Pesan yang di dapat dari novel jendela-jendela, antara lain :
Ø  Jadilah pribadi yang tegar.
Ø  Dengarkanlah nasehat orang tua.
Ø  Jangan pernah terjun ke jurang yang sama.
Ø  Jadilah istri yang jujur dan patuh terhadap suami.
Ø  Berusahalah mengakui kesalahan, kemudian meminta maaf.
Ø  Jangan lakukan hubungan gelap, apalagi dengan sahabat pasanganmu.
Ø  Jangan tinggalkan kewajibanmu, terutama sholat lima waktu, karna dengan sholat hatimu akan tenteram dan damai.
Penilaian terhadap Karya Sastra
Novel jendela-jendela ini merupakan novel yang menarik karena banyak membahas tentang kehidupan sosial, dan bagaimana cara tokohnya menjalani kehidupannya yang jauh dari orang tua. Novel ini gambaran tentang kehidupan modernisasi. Dimana banyak pergaulan bebas yang banyak dilakukan kaum pelajar, untuk mendapatkan hal yang ia inginkan. Seperti tokoh Dean yang menjalin hubungan gelap dengan istri sahabatnya, karena ia merasa kesepian.
Novel ini kurang cocok dibaca oleh anak usia di bawah 18 tahun. Karena selain bahasa yang di gunakan adalah bahasa tingkat tinggi juga novel ini mengandung unsur kedewasaan. Namun untuk orang dewasa novel ini dapat di jadikan pedoman untuk menjalani kehidupan dengan tatap dan terus semangat, jangan mudah putus asa, ambil hikmat dari apa yang dialami.
Tentang Pengarang
Fira Basuki memiliki nama lengkap Dwifira Maharani Basuki, lahir di Surabaya, pada 7 Juni 1972. Merupakan alumnus Communication-Journalism & Public Relation. Menempuh pendidikan di Pittburg State University dan Wichita State University. Ia pernah bekerja di berbagi media massa baik dalam maupun luar negeri.
Fira mengaku mulai menulis fiksi sejak masih duduk di bangku SD, gara-gara tidak bisa tidur siang, sebab teman-teman dan saudara-saudaranya semua tidur siang. Ia tidak pernah bisa tidur siang, jadi ia melalukan kegiatan menulis, dan ternyata ia menemukan kesenanagan dan ketenteraman diri saat menulis, jadi ia berfikir, ia memang hidup dan bernapas dengan menulis hingga detik ini.
(sumber : www.rayakultura.net/naning-pranoto-bersama-fira-basuki-antara-pesona-dan-kretivitas-nevelis).
Karya-karyanya :
1.      Novel yang telah terbit antara lain : trilogy (Jendela-Jendela, Pintu, dan Atap), Biru, Rujak.
2.      Kumpulan cerpen : Alamak!, Astral Astria, Paris Pandora, Perempuan Hujan, Kapitan Pedang Panjang.
3.      Adaptasi film : Brownies, Cinta dalam Sepotong Roti, serial : Panggil aku B!, Will U Marry Me!, Jadi Mami, Jangan Mati, dan Cool Cucumber.
4.      Sebuah biografi yaitu Wimar Witoelar : Hell Yeah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar